Peluang Investasi

14.15 Edit This
Ayo Investasi
 
Untuk mewujudkan Kota Cirebon sesuai dengan fungsinya yang diarahkan sebagai kota perdagangan dan jasa, kota pelabuhan, kota industri, dan kota budaya dan pariwisata, maka peluang/prospek Kota Cirebon dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
  • Masih terdapatnya lahan yang kosong dan komersil yang dapat dikembangkan untuk kegiatan perekonomian yang letaknya tersebar diseluruh wilayah Kota Cirebon seperti untuk kegiatan perdagangan dan jasa, perumahan wisata, industri, dan lain-lain.
  • Lahan pertanian yang masih luas dipinggiran Kota Cirebon yang dapat dimanfaatakan untuk kegiatan agro bisnis.
  • Sumber daya laut disepanjang pantai Kota Cirebon yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata laut, agro industri, dan sebagainya.
  • Adanya pelabuhan Cirebon dan Kejawanan / pelabuhan perikanan yang masih terbuka untuk kegiatan industri, perdagangan (ekspor, impor, antar daerah/pulau).
  • Jumlah penduduk yang cukup dapat dikembangkan dan dilatih agar dapat ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan yang didukung oleh sejumlah perguruan tinggi dan sekolah kejuruan.
  • Adanya kemudahan dalam pelayanan perijinan melalui Pusat pelayanan Satu Atap (PUSA).
  • Tersedianya infrastruktur atau sarana/prasarana penunjang kegiatan perekonomian seperti listrik, air, telekomunikasi, lembaga keuangan, jalan, dan lain-lain.

19.12 Edit This


Menjadi TPL-IKM Why Not??

Apa saja yg perlu dipersiapkan sebelum terjun ke lapangan ?
Dari pengalaman yang telah saya lalui di lapangan, berikut adalah tips-tips yang mungkin dapat membantu rekan2 semua...

      1.      Menjaga Kesehatan Diri
 Menjadi seorang TPL perlu menjaga kesehatan fisik, why ?? Sebab pekerja lapangan dituntut untuk mobile dan aktif. Pergi-pulang ke IKM yang jarak tempuhnya cukup jauh (berkilo-kilo meter)  ditambah kondisi cuaca yang tidak bersahabat (kadang panas kadang ujan) dapat membuat stamina tubuh terkuras. Oleh karena itu TPL perlu untuk rajin berolah raga dan makan makanan yang bergizi plus mutivitamin.

2.      Persiapkan Mental
Di lapangan kita akan berjumpa dengan sosok individu yang memiliki aneka ragam sifat dan kebiasaan. Who is ?? yap, pemilik IKM.  Beberapa sifat dan kebiasaan pemilik IKM yang pernah saya temui antara lain :
-          Sangat Menghargai Waktu
Tipe ini biasanya tipe busy..susah ditemui. Klo ada yang bertemu dengan tipe seperti ini jangan coba-coba datang telat setelah berhasil membuat janji untuk bertemu atau agenda kita di tempatnya  tidak jelas..sebab pemilik IKM tidak akan respect dengan kita.
-          Cuek
Kalo tipe seperti ini biasanya pemilik IKM tidak peduli dengan kegiatan kita ditempatnya, bahkan tidak peduli dengan kedatangan kita. Jadi siap-siaplah untuk dicuekin..kasian deh.
-          Simbiosis Mutualisme
Klo tipe ini pemilik IKM akan menghargai kita sepanjang kita bisa mendatangkan manfaat bagi perusahaannya. Sebaiknya berikan hal-hal yang bermanfaat bagi perusahaan, walau hanya sekedar membantu mencarikan lokasi bahan baku.. dan anda akan diterima.
-          Smart
Jangan sangka semua pemilik IKM itu tidak berpendidikan. Banyak juga loh yang sarjana. Tipe seperti ini biasanya agak sulit di kasih saran (malah kita yang diajarin), membuat kita canggung, dan bingung mau ngapain karena di perusahaan sudah dimanaje dengan baik.. mereka akan senang bila TPL itu lebih pintar darinya..So banyak-banyak belajar deh.
-          Bijaksana dan Pengertian
Nah tipe seperti ini harapan bagi kita semua (termasuk sy). Pemilik IKM gampang untuk ditemui, baik hati (bahkan kita akan disuguhi makanan/minuman), murah senyum (tp tidak terus-terusan senyum), dan akan sangat senang membantu kita (pokoknya welcome lah). Semua saran kita akan diterima olehnya..ya walaupun tidak banyak membantu perusahaannya.

3.      Membuat agenda kegiatan yang jelas
Sebelum pergi ke IKM sebaiknya kita sudah buat agenda kegiatan yang jelas. Jangan sampe nanti begitu ditanya oleh pemilik IKM, Kamu mau ngapain? Berapa lama kegiatannya? Apa manfaat yang bisa kami dapat? dll..kita hanya bisa terdiam seribu bahasa..ckckck 

4.      Persiapkan Kelengkapan Identitas Diri
Identitas diri disini bukan KTP/SIM/STNK (tapi perlu jg di bawa terutama bagi yang naik motor, khawatir ada razia), melainkan surat Penugasan dan ID card. Sebab jaman sekarang banyak terjadi penipuan. Apalagi IKM sering menjadi objek oknum yang mangatasnamakan dinas tertentu yang tidak bertanggung jawab (makanya kebanyakan IKM tidak memasang plang nama perusahaan). So, sebelum dinterogasi oleh pemilik IKM, lebih baik kita sodorkan surat tugas dan id kita.
5.      Belajar Berkomunikasi Verbal Dengan Baik
Saat memberikan penyuluhan kepada IKM tentu kita harus memberikan penjelasan dengan kata-kata (bukan bahasa isyarat loh) dan tidak elok (pemilik IKM jg ga’ ngerti) apabila kita menjelaskan dengan terbata-bata (gagap). Ini adalah modal berharga yang harus dimiliki setiap TPL..So, belajarlah dari sekarang untuk “berbicara”

6.     Mencari Informasi dan Pelajari Seluk-beluk Tentang IKM Yang Akan Dibina
Sebelum kita terjun ke IKM sebaiknya kita sudah tahu mengenai kondisi objek yang akan kita bina, mulai dari lokasi, jenis usaha, apakah usahanya masih jalan/tidak, siapa yang punya usaha tsb, dll. Hal ini akan sangat berguna bagi kita. Tentunya kita ga mau  kalo kita membina IKM yang sudah tidak beroperasi lagi kan?  (apa yang mau dibina coba klo sudah tutup IKM nya)   

7.     Belajar Menjaga Tatakrama dan Sopan Santun
“Bumi sama dipijak langit sama dijunjung” (ga tau bener ga peribahasanya)..  dimana kita berada kita harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kita berada. Begitu juga di IKM, walupun terlihat kecil, berantakan, dan kotor bukan berarti kita bersikap seenaknya di IKM. Salah-salah kita malah di usir oleh pemilik IKM.. makanya selalu bersikap sopan dimanapun dan kapan pun

8.     Belajar Untuk Menganalisa Masalah
Menjadi seorang TPL juga mirip seperti detektif lho ..yap, harus dapat menganalisa masalah. Sepintas IKM itu tidak memiliki masalah, padahal setelah dianalisa dengan baik (pake diagram tulang ikan, pareto, SWOT, dkk) ternyata IKM itu memiliki banyak permasalahan. Ya., tugas TPL memang mencari-cari masalah (tp bukan ngajak berantem loh) dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Sebelum ke IKM cobalah melatih kemampuan dan analisa kita.

9.     Belajar Bagaimana Memberikan Solusi Atau Saran Yang Berguna Bagi IKM
Walaupun terdengar tidak mudah, bagaimanapun juga IKM itu butuh bantuan (terutama dalam hal permodalan dan pemasaran). Klo pun tidak bisa membantu secara materi, minimal kita bisa memberi saran bagaimana cara memperoleh bantuan modal atau membantu untuk memasarkan produknya. Dengan begitu pemilik IKM akan merasa sedikit terbantu.. 

10. Membangun Hubungan Yang Baik Dengan Dinas Perindustrian Di Kab/Kota Kita
Hal ini penting menggingat dinas banyak memberikan bantuan kepada kita selama menjalankan tugas TPL, mulai dari membantu mencarikan sentra IKM, mengeluarkan surat tugas, membantu mencarikan solusi masalah di IKM, ikut membimbing kita, dll (penting kan?). Oleh karena itu bersikap baiklah dengan pembina kita di dinas. Bagimana klo dinas tidak membantu sama sekali? Laporkan saja ke kementrian (beres)..

Semoga Bermanfaat....

Panduan Pembuatan Kerajinan Rotan

00.49 Edit This
Panduan Rotan

Potensi Daerah Kota Cirebon

21.09 Edit This
Potensi Daerah Kota Cirebon Identifikikasi Peluang dan Prospek Untuk mewujudkan Kota Cirebon sesuai dengan fungsinya yang diarahkan sebagai kota perdagangan dan jasa, kota pelabuhan, kota industri, dan kota budaya dan pariwisata, maka peluang/prospek Kota Cirebon dapat diidentifikasikan sebagai berikut : Masih terdapatnya lahan yang kosong dan komersil yang dapat dikembangkan untuk kegiatan perekonomian yang letaknya tersebar diseluruh wilayah Kota Cirebon seperti untuk kegiatan perdagangan dan jasa, perumahan wisata, industri, dan lain-lain. Lahan pertanian yang masih luas dipinggiran Kota Cirebon yangdapat dimanfaatakan untuk kegiatan agro bisnis.
Sumber daya laut disepanjang pantai Kota Cirebon yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata laut, agro industri, dan sebagainya. Adanya pelabuhan Cirebon dan Kejawanan / pelabuhan perikanan yang masih terbuka untuk kegiatan industri, perdagangan (ekspor, impor, antar daerah/pulau).
Jumlah penduduk yang cukup dapat dikembangkan dan dilatih agar apat ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan yang didukung oleh sejumlah perguruan tinggi dan sekolah kejuruan. Tersedianya infrastruktur atau sarana/prasarana penunjang kegiatan perekonomian seperti listrik, air, telekomunikasi, lembaga keuangan, jalan, dan lain-lain.
Sektor Unggulan Untuk sektor-sektor unggulan yang mempunyai potensi dan peluang yang bisa dikembangkan oleh pengusaha / investor baik fasilitas (Penanaman Modal Asing/PMA) dan non fasilitas (Penanaman Modal Swasta Nasional/PMSN) adalah sebagai berikut : Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; Sektor Industri Non Migas; Sektor Listrik, Gas dan Air Minum; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pertanian, Peternakan dan Perikanan Tanaman Pangan dan Agro Bisni Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan, tanaman bahan makanan terdiri dari jenis padi-padian, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Produksi tanaman bahan makanan pada tahun 2003 mayoritas mengalami peningkatan.

Produksi tanaman sayur-sayuran yang ada dikota Cirebon dari delapan komoditas, seluruhnya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produksi tanaman mangga yang menjadi primadona daerah kota Cirebon dan sekitarnya pada tahun 2003 mengalami penurunan jumlah produksi yang signifikan yaitu dari 1.197 ton pada tahun 2002 menjadi 861 ton pada tahun 2003 Produksi Tanaman Bahan Makanan Tahun 2001 - 2003 dalam Ton No Komoditi Produksi 2001 2002 2003 1 Padi 1708 2.098 2.119 2 Jagung 15 47 27 3 Ketela Pohon 217 202 244 4 Ketela Rambat 23 9 52 5 Kacang Tanah 31 17 9 6 Kacang Hijau - 2 -

Sumber:
Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon Produksi Tanaman Sayur-sayuran tahun 2001 - 2003 dalam Ton No Komoditi Produksi 2001 2002 2003 1 Kacang Panjang 12 53 61 2 Cabe 29 15 87 3 Terung 5 11 75 4 Ketimun 22 62 144 4 Bayam 21 37 57 6 Kangkung 61 44 76

Sumber:
Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon Produksi Tanaman Buah-buahan Tahunan tahun 2001 - 2003No Komoditi Produksi 2001 2002 2003 1 Mangga 783 1.197 861 2 Rambutan 4 3 11 3 Jeruk 5 1 1 4 Jambu 630 37 98 5 Sawo 1 1 64 6 Pepaya 179 82 21 7 Pisang 361 157 616 8 Belimbing 57 11 41 Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon Industri Non Migas Industri Non Migas adalah industri non migas, seperti peternakan, produksi daging, telur, susu dan jumlah ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH), data ini bersumber dari Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon.
Populasi ternak pada tahun 2003 yang tertinggi adalah ayam buras yaitu sebanyak 52.318 ekor, kemudian ayam pedaging 181.112 ekor, itik 6.336 ekor. Pada tahun 2003 populasi unggas terbnyak di Kecamatan Harjamukti, untuk jenis unggas ayam buras mencapai 32.819 ekor kemudian Kecamatan Lemahwungkuk 10.736 ekor, Kecamatan Kesambi mencapai 4.712 ekor, Kecamatan Pekalipan mencapai 646 ekor dan 3.405 ekor berada di Kecamatan Kejaksan. Produksi daging pada tahun 2003 mencapai 812.588 kg yang sebagian besar merupakan produksi daging ayam ras pedaging yaitu mencapai 416.556 kg , kemudian 132.042 ton daging jenis daging ayam buras dan 126.583 kg daging sapi segar.Selama tahun 2003 produksi telor yang dihasilkan berasal dari jenis unggas ayam buras, ayam ras dan itik masing-masing sebesar 699.444, 183.212, dan 306.543 butir.
Sedangkan untuk sapi perah menghasilkan susu sebesar 17.699 liter susu segar murni. Populasi Ternak Pada Tahun 2001 - 2003 satuan ekor No Komoditi Produksi 2001 2002 2003 1 Sapi Perah 5 5 7 2 Kerbau 19 20 21 3 Kambing 115 122 116 4 Domba 2.908 3.377 3.521 5 Ayam Buras 46.400 47.561 52.318 6 Ayam Ras : - Pedaging 33.774 108.000 181.112 - Petelur 750 750 500 7 Itik 4.403 5.817 6.336

Sumber:
Dinas Peternakan Kota Cirebon Populasi Ternak Menurut Kecamatan Tahun 1999 - 2003No Kecamatan Ayam Buras Itik Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedaging 1 Harjamukti 32.819 1.256 300 69.900 2 Lemahwungkuk 10.736 2.600 - 47.841 3 Pekalipan 646 280 - 18.397 4 Kesambi 4.712 800 200 31.009 5 Kejaksan 3.405 1400 - 14.265 Jumlah : 2003 52.318 6.336 500 181.112 2002 47.561 5.817 750 108.000 2001 46.400 4.403 750 33.774 2000 80.554 9.900 - 18.000 1999 77.035 9.843 - -

Sumber:
Dinas Peternakan Kota Cirebon Populasi Ternak Besar dan Kecil Menurut Kecamatan Tahun 1999 - 2003No Kecamatan Ayam Buras Itik A. Ras Petelur A. Ras Pedaging 1 Harjamukti 4 9 1.279 60 2 Lemahwungkuk 3 4 940 30 3 Pekalipan - - 78 - 4 Kesambi - 6 971 17 5 Kejaksan - 2 253 9 Jumlah : 2003 7 21 3.521 116 2002 5 20 3.377 122 2001 4 14 5.890 1.091 2000 4 14 5.890 1.091 1999 9 43 5.214 1.017

Sumber:
Dinas Peternakan Kota Cirebon Listrik, Gas dan Air LISTRIK Data Kelistrikan yang disajikan merupakan data sekunder dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Cirebon. Banyaknya pelanggan pengguna listrik pada tahun 2003 sebanyak 63.248 pelanggan, yang tersebar pada golongan tarif sosial (s) 1.182 pelanggan, rumah tangga ® sebanyak 56.906 pelanggan, bisnis )b) 4.561 pelanggan, industri sebanyak 111 pelanggan, dan gedung pemerintah sebanyak 254 pelanggan.
Daya terpasang pada tahun 2003 ini sebesar 99.412.113 KVA.Daya terpasang terbesar pada golongan tarif rumah tangga sebesar 51.589.361 KVA, sedangkan daya terpasang terkecil terdapat pada penerangan jalan umum 1.116.815 KVA. Banyaknya Pelanggan, Daya Terpasang KWH Terjual dan NilaiPenjualan Menurut Golongan Tarif Kota Cirebon Tahun 2003Gol. Pelanggan Daya Terpasang (KVA) MWH Terjual Tabel Penjualan (Rp) Tarif Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % S 1.182 1.87 4.484.145 4.51 513.974 3.18 326.556.681 3.25 R 56.906 89.97 51.589.361 51.89 8.794.775 54.47 5.126.944.536 51.00 B 4.561 7.21 26.872.365 27.03 3.816.405 23.63 2.745.894.788 27.31. I 111 0.18 12.447.412 12.52 2.361.924 14.63 1.481.035.944 14.73 P 254 0.40 2.902.015 2.92 400.596 2.48 285.796.075 2.84 P3 234 0.37 1.116.815 1.12 259.757 1.61 87.311.881.087 0.87 2003 63.248 100 99.412.113 100 16.147.431 100 10.053.539.905 100

Sumber :
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Cirebon Keterangan: S = Sosial R = Rumah B = Bisnis I = Industri P = Gedung Pemerintah P3 = Penerangan Jalan Umum Perdagangan, Hotel dan Restoran PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN Sektor perdagangan selama ini memiliki konstribusi besar dalam memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon.
Kondisi ini bisa dipahami dimana Kota Cirebon merupakan pusat perdagangan wilayah III Cirebon yang meliputi Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu. Selain itu Kota Cirebon merupakan kota lintasan yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah sehingga mememungkinkan adanya proses transaksi jual beli.
Bila dilihat dari perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perusahaan perdagangan besar, perusahaan perdagangan menegah dan perusahaan perdagangan kecil. Jumlah perdagangan besar pada tahun 2003 sebanyak 168 perusahaan, sedangkan perusahaan perdagangan menengah 1.772 dan perusahaan perdagangan kecil 5.508. Banyaknya Pedagang Besar, Menegah dan KecilTahun 1999 - 2003Tahun Pedagang Pedagang Pedagang Jumlah Besar Menengah Kecil 2003 11 54 415 480 2002 6 38 382 426 2001 3 31 279 313 2000 4 31 247 282 1999 10 4 218 232

Sumber :
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon

Pendaftaran TPL 2012

10.08 Edit This
Info Pendaftaran TPL 2012  download

19.19 Edit This
 Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Indonesia

A. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
B. Macam-macam Inflasi
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi
a. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun
b. inflasi sedang antara 10%—30% setahun
c. berat antara 30%—100% setahun
d. dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Cirebon Promotion Center

15.45 Edit This

cirebon Cirebon Promotion Center (CPC) adalah sebuah lembaga Non Pemerintah yang didirikan dan difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon melalui Program Pendanaan Kompetisi (PPK) yang berfungsi sebagai pusat promosi investasi, produk dan pariwisata.
Kota Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa mempunyai berbagai potensi yang cukup besar, baik potensi ekonomi, industri, perdagangan, budaya dan pariwisata yang masih belum tergali secara optimal dan dapat dikembangkan kearah yang lebih baik guna menunjang pertumbuhan ekonomi.