APA SIH IDE BISNIS PROPEKTIF???
21.13 Edit This
Bagi kita mencari sesuatu sebagai “ide” sebuah bisnis yang
mempunyai Prospektif sebenarnya gampang gampang susah. Susah karena
tidak muncul begitu saja, banyak yang harus dipertimbangkan. Yang paling
mudah adalah buka mata
Kita lebar-lebar.,bukan berarti harus melotot…..hehehee….. Salah
satu contoh Coba deh kita sering melihat keadaan sekitar kita, pasti
akan menemukan sesuatu yang menarik. Misalkan seorang Ibu membeli “Ikan
Bandeng” di pedagang keliling, lalu perhatikan betapa si Ibu begitu
teliti memilih barang. Kadang dengan
komentar yang menggelikan, “kok kecil-kecil sih ? kok mahal sih? kok ga bagus bentuknya ya? dan lain sebagainya.
Kalua mau kita mau masuk kepermasalahan mereka, maka akan ada input
bagus tentang keinginan pembeli dan alasan penjual. Inilah titik awal
sebuah “ide bisnis” muncul (tergantung anda tertarik ke bisnisnya atau
ke si ibunya …hehehee).
Terus cari hal-hal yang bisa “menjual” di sekeliling kita setiap
hari. Juga perhatikan apa saja yang bisa menurunkan minat anda pada
suatu produk. Gali trend produk/jasa, kebiasaan pembeli, dan
cara menjual yang paling efektif. Jaga mindset anda agar tetap fresh dan
aktif sepanjang waktu. Believe me, ide bisnis akan mengalir dengan
sendirinya.Begitu isi tulisan postingan Blogger yang saya baca.
Artinya disini hasil pengkajian “masalah” si Ibu dan pedagang ikan
bandeng, kita bongkar permasalahan didalamnya. Lalu kita simpulkan
menjadi sebuah tujuan akhir untuk pemenuhan konsumen serta sisi
peningkatan kualitas barang bagi si produsen. Bandingkan dengan dengan
trend yang ada diberitakan melalui internet, misalkan hampir sebagian
konsumen menginginkan produk “ikan Bandeng” yang berkualitas dan siap
saji. Feeling kita akan terus mengarah ke produk yang populer yakni
“Ikan Bandeng Presto”.
Secara umum sebuah bisnis yang termasuk Prospektif apabila sudah
melalui pengujian minimal dari segi ekonomisnya, dari segi teknisnya
serta dari segi pospek masa depannya.
Mari kita lihat Prospek bisnis “Ikan Bandeng Presto” tadi (tentu
ini prakiraan sementara, karena sebenarnya banyak faktor yang
mempengaruhi).
1. Segi Ekonomis :
Tingkat keuntungan yang akan diperoleh sebesar apa ? bandingkan
dengan daya serap pasar atau daya serap konsumen, kemudian bandingkan
dengan kemampuan modal untuk operasional bisnis. So pasti kita bisa
menghitung perkiraan diatas kertas. Ingat jangan sampai merugi, kalau
rugi maka percuma menjalankan bisnis ini. Jadi perhitungan harus mantap
sehingga memunculkan keuntungan (biasanya ditemukan keuntungan yang
tipis, baru kemudian dipikirkan untuk peningkatan keuntungannya sesuai
dengan perhitungan yang dianggap wajar dan pas).
Penting sekali untuk menghitung daya serap pasar atau konsumen
dengan memberikan alat uji berupa beberapa pertanyaan yang menarik
kepada calon konsumen (kalau memang mau hasil yang baik dan sedikit
akurat), ibarat mau penelitian saja layaknya. Jangan sungkan untuk
melakukan penelitian lapangan, tentu dengan sedikit polesan kalimat yang
menyenangkan bagi konsumen.
Jika sudah didapatkan angka-angka yang dianggap Valid, maka kita
bisa menghitung keuntungan, daya serap pasar serta kebutuhan modal yang
akan digunakan. Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah
mengukur kemampuan kita dalam menjalankan bisnis tersebut, selain modal
juga perlu dikaji Sumber Daya Manusia yang akan direkrut dalam bisnis
tersebut.
2. Segi Pospektif :
Yang akan menarik perhatian kita ketika melihat segi pospektifnya.
Kita bisa memastikan sumber bahan baku dalam hal ini Ikan Bandeng. Kita
wajib mencari darimana saja sumber bahan baku mudah untuk diperoleh.
Karena kita berada diwilayah III Cirebon, agaknya tidak terlalu sulit
mencari bahan baku ikan Bandeng. Hampir disetiap perairan pesisir pantai
di Pantura ini, banyak yang berusaha dibidang tambak ikan Bandeng .
Jika memang ikan bandeng bersifat musiman hendaknya dicari jalan keluar
untuk calon sasaran pembelian bahan baku ditempat lain.
Kemudian yang tidak boleh lupa adalah “inovasi produk” agar tidak
menemui kejenuhan bagi konsumen. Bagaimana caranya ? Carilah informasi
ke Balai Litbang Agro dan Hasil laut punya Pemerintah, atau ke layanan
Bisnis UKM, atau mencarinya sendiri di internet. Jika referensi sudah
diperoleh, maka sebaiknya dicoba untuk menguji kepastian produk inovasi
Ikan Bandeng kita. Salah satu contoh misalnya Inovasi Ikan Bandeng
Presto Tanpa Duri, Inovasi Ikan Bandeng Presto Duri Lunak, Inovasi Ikan
Bandeng Presto rasa Asam Manis dan lain sebagainya.
Akhirnya semula berawal dari cara melihat disekitar kita, menemukan
sebuah ide bisnis prospektif yang sudah teruji dengan baik. Maka jangan
sungkan untuk melakukannya, siapa tahu anda orang pertama yang memiliki
beragam inovasi baru. Bisa dibayangkan bagaimana komentar Si Ibu yang
dulu sering memberi komentar minus, bisa jadi Si Ibu tersebut akan
menjadi pelanggan tetap produk Ikan Bandeng presto yang kita bikin. Atau
barangkali akan abanyak teman-teman untuk menjadi agen penjualan produk
kita. Waaahhh pasti hebatkan ?
Sampai disini dahulu tulisan yang masih belum sempurna ini, semoga
bermamfaat bagi kita semua. Salam bisnis……salam Industri Kreatif.